Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi  empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan  pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang  sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,  orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses  inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis  (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi  (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Metode dalam menalar
                   Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan  deduktif.Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan  bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena  sejenis yang belum diteliti.Generalisasi adalah bentuk  dari metode berpikir induktif.
              Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang  umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang  khusus.Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan  arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media  hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan  penanda status sosial.
                 Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya  diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang  digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran  akan akan berupa argumen.Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol  berupa kata,  sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan  penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan  kebenaran konklusi  dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah  aktivitas berpikir yang saling berkait.  Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa  proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan  terbentuk pula proposisi dan dari proposisi  akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk  menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian  pengertian.
- Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
- Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Referensi : 

 
 
0 komentar:
Posting Komentar