My Autobiography

Nama saya Ryan Aji Wijaya,anak ke-4 dari empat bersaudara.Saya dilahir kan disebuah kota kecil yang bernama Kotabumi pada tanggal 29 desember 1989.Ibu saya pernah bercerita bahwa ketika saya dilahirkan,saya terbungkus oleh selaput dan saya pun tidak mengerti mengapa hal itu terjadi.Dan dikota kelahiranku saya dibesarkan,walaupun hari-hari tidaklah seperti anak-anak yang suka bermain diluar rumah sewaktu ia kecil.Saat kecil,saya lebih sering bermain dirumah,walaupun dirumah tidak ada yang menemani karena orang tua sibuk bekerja dan mencari nafkah sedangkan kakak pun telah bersekolah diluar kota sejak mereka memasuki SMPN.

Sejak Taman kanak-kanak,sekolah saya selalu dekat dengan rumah kediamanku.Dan setelah pulang sekolah pun saya langsung pulang kerumah dan berdiam diri didalam rumah.Dan hal itu mengakibatkan saya kurang dekat dan bergaul dengan tetangga sekitar.Namun tetangga sekitar selalu ramah dan santun kepada keluarga saya,mungkin hal itu terjadi karena kedua orang tua ramah dan dekat kepada mereka.

Dimasa sekolah dasar,saya disekolahkan di SDN 2 Kotabumi yang bersebelahan dengan SDN 1 Kotabumi.Hal itu menyebabkan sering terjadi nya permasalahan antara kedua sekolah itu.Bahkan disekolah itu pun sering sekali ada orang yang kurang waras memasuki lingkungan sekolah ditambah sekolah itu pun tidak memiliki toilet atau kamar kecil.Mungkin sekolah seperti itu tidak layak dimata umum namun itulah gambaran sekolah yang ada didaerah kota kecil seperti kota kelahiranku.Namun saya tetap bersyukur karena masih dapat bersekolah dan mendapatkan pendidikan hingga sekarang.

Setelah berhasil lulus dengan nilai yang cukup baik di SDN 1 Kotabumi tersebut.Saya melanjutkan pendidikan di SMPN 7 Kotabumi.SMPN 7 Kotabumi adalah sekolah unggulan dikota kelahiranku.Kenapa saya disekolahkan di SMPN tersebut?Hal itu dikarenakan sekolah itu tidak jauh dari rumah saya yang sedang dibangun.Ketika kelas 1 SMP,saya pun pindah ke rumah orang tua saya yang di Stadion Sukung atau jalan ethiko siomi yang diambil dari nama seorang anak yang meninggal pada saat ia menjadi anggota paskibraka yang dibentuk untuk menyambut hari kemerdekaan RI yang akan diaksanakan didaerah itu.Daerah itu pun dekat dengan rumah  dinas Bupati serta pusat tempat olahraga dikota itu.Dimasa bersekolah di SMPN 7 Kotabumi,saya bersama kelompok yang dibentuk oleh sekolah dapat sedikit mengharumkan nama sekolah dengan membawa beberapa piala.Dan akhir nya mendapatkan juara pertama presentasi portofolio tingkat daerah Lampung.Hal itu merupakan hasil jerih payah yang kami lakukan.Karena tidak mudah untuk mendapatkan juara tersebut.Kami harus dapat menyisihkan ratusan sekolah yang ada didaerah itu,namun dengan jerih payah,usaha dan kerja sama,semua itu dapat kami raih.

Setelah 3 tahun kemudian,saya pun lulus dan didaftarkan di SMAN 3 Kotabumi yang merupakan sekolah unggulan dan tempat ibuku mengajar sebagai guru setelah ia berhenti sebagai kepala sekolah sebelum nya.Orang tua sering sekali memberi kesempatan untuk menuntut ilmu diluar kota.Namun dikota sendiri dan dekat orang tua mungkin pilihan yang tidak buruk.Saat itu bertepatan dengan acara pernikahan kakak perempuan saya.Ia menikah dengan dosen nya yang ia temui di kampus Gunadarma saat ia berkuliah.Dan kini mereka telah dikaruniai dua anak yang lucu dah taat agama.Dimasa sekolah saya tidak hanya dekat dengan teman-teman sekolah bahkan dengan guru-guru disekolah itu pun saya dapat mendekatkan diri dengan baik.Disaat kelas 2 SMA,saya ditunjuk oleh guru pembimbing OSIS untuk menjadi calon OSIS pada saat itu.Namun dengan rendah hati saya menolak nya dan lebih memilih sebagai anggota penyusun keanggotaan OSIS.Selain itu,guru-guru disekolah itu pun sering sekali mengajak saya untuk mengikuti lomba-lomba yang ada,namun saya lebih memilih menutup diri.Mungkin itu terjadi karena pengaruh lingkungan yang ada disekitar.Saya sejak saat itu,tidak mementingkan seberapa bagus nilai yang saya raih,akan tetapi nilai tidak lah berarti apapun dibandingkan ilmu yang saya dapat.Karena suatu ilmu yang didapat seseorang tidak dapat diukur oleh apapun.Dan kesibukan dirumah pun membuat saya kurang bisa berkonsentrasi terhadap pelajaran disekolah.Karena setelah selesai bersekolah ataupun hari libur,keluarga selalu meminta saya untuk membantu usaha dirumah.Karena usaha itulah saya bisa bersekolah hingga saat ini.Dan kedua orang tuaku pun adalah sosok pekerja keras.Dan saya bangga dan sangat bersyukur telah dilahirkan dari rahim seorang ibu yang baik dan sangat saya cintai.

Setelah mengikuti ujian kelulusan SMA.Dan saya lulus dari ujian SMA tersebut dengan nilai yang cukup baik.Dan kemudian ibuku pun memberi saran kepadaku untuk melanjutkan kuliah diluar kota.Aku pun menerima saran ibuku tersebut.Namun ayahku tidak setuju dengan keputusan tersebut.Ia lebih menyarankan untuk masuk Universitas yang ada di Lampung.Ia merasa bahwa ilmu yang saya miliki tidak lah cukup untuk bersaing didunia luar seperti kakak pertama ku yang meraih nilai terbaik.Teman kakak ku dapat melanjutkan kuliah nya diluar negeri dengan bantuan beasiswa.Namun kakak ku hanya masuk Universitas Indonesia.Dan dimasa ia berkuliah pun sedikit bermasalah karena ia tidak bisa merawat dirinya sendiri atau terlalu berpangku tangan terhadap orang lain.Hal itu membuat saya sedikit kecewa.Karena tidak mendapatkan dukungan dari seorang ayah untuk dapat melanjutkan kuliah.Sehingga membuat beban mental hingga saat ini.

Dan kini saya dapat melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma dengan jurusan Sistem Informasi.Ketika awal kuliah,saya sangat bersemangat dan berfokus terhadap kuliah.Namun kini merasa sedikit kejenuhan dan beberapa masalah keluarga yang harus saya pikul dipundak.Mungkin ini adalah sebuah penggalan cerita hidupku yang merupakan perjalanan hingga dewasa saat ini.Dan aku pun berharap agar dapat selalu ingat dengan pengalaman hidupku dari kecil dan menjadikan nya pelajaran hidup yang sangat berharga.Dan nantinya dapat membahagiakan dan membanggakan orang tua yang telah menyayangi dan menjaga ku sejak masih kecil.